Tampang

Menyelami Peran Strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam Perlawanan Mataram Melawan VOC

10 Jul 2024 19:14 wib. 388
0 0
Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sumber foto: daerah.sindonews.com

Sultan Agung Hanyokrokusumo, merupakan salah satu tokoh yang sangat berperan dalam perlawanan Mataram melawan VOC pada abad ke-17. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tangguh, bijaksana, dan strategis dalam memimpin perang melawan penjajah Belanda. Dalam artikel ini, kita akan menyelami peran strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam perlawanan Mataram melawan VOC yang meletakkan pondasi kuat bagi perlawanan nasional Indonesia di masa mendatang.

Sultan Agung Hanyokrokusumo, lahir dengan nama Raden Mas Juminah, adalah putra dari Panembahan Seda Krapyak, seorang raja kecil dari Mataram. Beliau naik takhta pada tahun 1613 dan segera memulai langkah-langkah untuk memperluas kekuasaannya, termasuk membangun kekuatan militer yang tangguh. Melalui kebijaksanaan dan strategi militer yang cerdas, Sultan Agung mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencapai puncak kejayaannya. Salah satu kontribusi terbesar Sultan Agung adalah upayanya dalam menggalang persatuan di antara kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah untuk bersatu melawan penjajah Belanda.

Dalam perlawanan melawan VOC, Sultan Agung Hanyokrokusumo mengembangkan strategi perang yang terbukti sangat efektif dalam menghadapi tentara Belanda yang lebih modern secara teknologi. Beliau memperkuat aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa dan berhasil memadamkan pemberontakan di wilayah kekuasaannya. Selain itu, beliau juga mengadakan reformasi militer, memperkuat pertahanan, serta membangun infrastruktur yang mendukung perang. Semua tindakan tersebut diambil dengan tujuan untuk menguatkan posisi Mataram dalam menghadapi VOC yang semakin mengancam.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.