Sementara itu, planet Venus memiliki atmosfer yang sangat tebal dan panas. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida menyebabkan efek "rumah kaca" yang menjadikan Venus sebagai planet dengan suhu permukaan tertinggi di tata surya. Kondisi cuaca yang sangat ekstrim dengan awan asam belerang yang tebal membuat Venus menjadi salah satu planet yang menarik untuk dipelajari dalam konteks pemahaman tentang atmosfer.
Selain planet-planet di tata surya, para ilmuwan juga mulai mengintip atmosfer planet di luar tata surya, yang dikenal sebagai eksoplanet. Dengan menggunakan teleskop canggih, para ilmuwan dapat mendeteksi jenis gas dalam atmosfer eksoplanet dan memperkirakan kondisi cuaca yang mungkin terjadi di sana. Hal ini memberikan gambaran yang lebih luas tentang variasi atmosfer dan cuaca di luar tata surya kita.
Studi tentang cuaca di ruang angkasa bukan hanya memberikan wawasan baru tentang planet lain, tetapi juga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika atmosfer dan proses fisika yang mendasari. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini juga dapat bermanfaat dalam memahami perubahan iklim di Bumi dan mengembangkan model prediksi cuaca yang lebih akurat.