Tampang

Meluruskan Mitos Menyesatkan Seputar Bedah Caesar

8 Des 2017 08:37 wib. 1.620
0 0
Meluruskan Mitos Menyesatkan Seputar Bedah Caesar

Di negara berkembang termasuk Indonesia, orang-orang berduit dan para selebriti dengan mudah termakan oleh mitos-mitos yang tak pernah terbukti secara ilmiah. Ada kecenderungan ibu-ibu muda dari golongan menengah ke atas ini menjadi korban fenomena happy to be cheated (merasa senang telah ditipu). Benarkah demikian?

Tingginya angka bedah caesar di negeri kita tidak lepas dari berkembangnya mitos yang sebenarnya tidak pernah terbukti atau dibuktikan kebenarannya secara ilmiah alias menyesatkan belaka. Uniknya justru di kota-kota besar bedah caesar tersebut marak, bahkan cenderung menjadi mode, khususnya di rumah sakit swasta.

Satu hal yang jelas, bahwa semakin banyak pasien yang menjalani bedah caesar maka keuntungan rumah sakit semakin meningkat dan tentu saja honorarium dokter juga semakin melambung, namun dampak positifnya terhadap peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan sama sekali tidak ada.

Mitos paling terkenal adalah kerusakan jalan lahir (vagina) sebagai akibat persalinan. Dahulu mitos ini mendominasi bedah caesar tanpa indikasi medis, yakni atas permintaan pasien yang ingin tetap mulus vaginanya. Penelitian ilmiah membuktikan, mitos itu sama sekali tidak benar karena penyembuhan luka di daerah vagina dan perineum (antara vagina dan dubur) nyaris sempurna.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.