1. Desain dan Pola
Proses pembuatan dimulai dengan membuat desain dan pola ukiran pada kertas atau langsung pada permukaan kayu. Pengrajin biasanya menggunakan alat sederhana seperti pensil dan penggaris untuk menggambar pola dasar. Desain ini bisa berupa flora, fauna, motif geometris, atau bahkan kombinasi dari berbagai elemen.
2. Pengukiran
Setelah desain selesai, tahap pengukiran dimulai. Pengrajin menggunakan berbagai jenis pahat untuk mengukir detail-detail halus pada kayu. Teknik ini memerlukan keahlian tinggi dan pengalaman untuk memastikan setiap detail terukir dengan presisi. Setiap pahat memiliki fungsi khusus, mulai dari pahat datar untuk mengukir garis besar hingga pahat berbentuk V untuk detail halus.
3. Penyelesaian
Tahap akhir adalah penyelesaian atau finishing. Kayu yang telah diukir akan dihaluskan menggunakan amplas, lalu diberi lapisan pelindung seperti politur atau vernis untuk mempertahankan keindahan dan melindungi dari kerusakan. Beberapa produk juga diberi warna atau dicat untuk menambah daya tarik visual.
Jenis-jenis Ukiran Kayu Jepara
Ukiran kayu Jepara dikenal dengan keragaman jenis dan motif yang kaya. Berikut beberapa jenis ukiran kayu yang populer:
1. Ukiran Relung
Ukiran ini memiliki bentuk seperti relung atau celah, sering digunakan untuk ornamen pada pintu dan jendela. Motifnya biasanya berupa flora dan fauna yang rumit.
2. Ukiran Tembus
Jenis ukiran ini dibuat dengan menembus permukaan kayu, menciptakan efek tiga dimensi yang menakjubkan. Biasanya digunakan pada partisi atau panel dekoratif.