Dahulu, proses masuk ke Mekkah masih dapat dikatakan lebih mudah, meskipun akses ke Masjidil Haram tetap memiliki tantangan tersendiri. Kini, jemaah haji harus memiliki kartu nusuk dan berada di bawah koordinasi syarikah untuk memperoleh izin menuju Mekkah. Hilman menjelaskan, "Kami harus menahan keberangkatan beberapa orang agar terkoordinasi dengan syarikah saat menembus Mekkah."
Arab Saudi kini memiliki sekitar delapan syarikah yang ditunjuk untuk menangani jemaah dari Indonesia. Untuk mempermudah pengelolaan jemaah, Kementerian Agama merencanakan sistem yang dikenal dengan "one syarikah-one kloter," yang bertujuan untuk menghindari terpisahnya jemaah dalam proses keberangkatan. Dalam konteks ini, Hilman menyebutkan bahwa pengelompokan jemaah berdasarkan syarikah sangat dinamis dan kerap menimbulkan kesulitan.
Kepala Daker Madinah, M. Lutfi Makki, juga menambahkan bahwa proses pengangkutan jemaah haji dari Madinah ke Mekkah telah dilakukan untuk merespons jamaah yang terpisah dari kelompoknya. Sekitar 220 jemaah telah diberangkatkan dalam rombongan terakhir menggunakan bus coaster dari Madinah menuju Mekkah. Mereka transit di Bir Ali untuk menjalankan miqat umrah wajib sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat suci.