"Diimbau terus-menerus agar selalu memelihara cairan tubuh. Minum lebih banyak dan memelihara, saving energy," tuturnya.
Jemaah disarankan untuk tidak terlalu memaksakan diri menjalankan ibadah sunah yang berisiko membuat mereka jatuh sakit saat puncak haji. "Jangan sampai nanti mengejar sunah, mau arba'in di Madinah, mau memperbanyak umrah di Mekkah, tetapi nanti pada hari-H haji itu kolaps. Saving energy untuk hari-H haji itu," ucap Nasaruddin.
Peringatan untuk Wukuf di Arafah
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, juga telah memperingatkan jemaah haji untuk tidak keluar tenda saat wukuf di Arafah karena cuaca panas yang ekstrem.
"Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 derajat Celsius. Karena itu, jemaah haji diimbau tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah," kata Hilman dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).