Perubahan Aliansi Politik: Konflik ini mungkin menyebabkan PKB mencari aliansi politik baru untuk mengimbangi kekurangan dukungan dari NU. Perubahan dalam aliansi politik ini dapat mempengaruhi konfigurasi politik di Indonesia, dengan kemungkinan pembentukan koalisi baru atau pergeseran dalam dukungan politik.
Dampak Terhadap Legitimasi dan Citra Publik: Ketegangan ini bisa mempengaruhi citra publik PKB sebagai partai yang mewakili kepentingan NU. Jika konflik ini dipandang sebagai indikasi ketidakstabilan internal, hal ini bisa merusak legitimasi PKB di mata pemilih dan mitra politik.
Implikasi untuk Organisasi Keagamaan
Bagi NU sebagai organisasi keagamaan, konflik dengan PKB juga memiliki dampak yang signifikan:
Kepemimpinan dan Otoritas: Ketegangan ini dapat mempengaruhi kepemimpinan dan otoritas NU di kalangan anggotanya. Jika konflik ini menyebabkan perpecahan dalam organisasi, ini dapat melemahkan posisi NU sebagai salah satu organisasi keagamaan terkemuka di Indonesia.
Hubungan dengan Partai Politik Lain: NU mungkin perlu mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan partai politik lain. Hal ini dapat membuka kesempatan bagi NU untuk menjalin kerjasama dengan partai politik yang lebih sejalan dengan visi dan misi mereka, meskipun ini juga bisa berarti mengurangi keterkaitan dengan PKB.
Pengaruh Terhadap Aktivitas Sosial dan Keagamaan: Konflik ini dapat mempengaruhi berbagai aktivitas sosial dan keagamaan yang dilaksanakan oleh NU. Jika anggota NU merasa terpecah atau tertekan oleh ketegangan politik, ini bisa berdampak pada partisipasi dan dukungan mereka terhadap kegiatan-kegiatan NU.