Tampang.com | Surabaya, 15 Mei 2025 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menolak keras penggunaan istilah "anak nakal" untuk menyebut anak-anak yang bermasalah secara perilaku. Baginya, label tersebut tidak hanya keliru, tapi juga dapat merusak citra dan potensi anak-anak yang sesungguhnya masih dalam proses tumbuh dan berkembang.
"Nakal" Adalah "N Akal": Potensi yang Belum Tertata
Dalam keterangannya di Gedung Negara Grahadi, Khofifah menyampaikan bahwa istilah "nakal" sebaiknya tidak digunakan, karena menurutnya itu hanya menunjukkan akal yang belum terarah, bukan kejahatan.
"Saya sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal. Bagi saya, ‘nakal’ itu 'N Akal'—artinya akal yang tak terhingga. Jadi tolong hati-hati dalam menyebut mereka seperti itu," jelas Khofifah, Kamis (15/5/2025).
Setiap Anak Terlahir Suci, Peran Lingkungan Menentukan
Khofifah menekankan bahwa setiap anak lahir dalam kondisi fitrah—suci dan bersih—dan menjadi tanggung jawab bersama untuk membentuk kepribadiannya. Ia mengibaratkan anak sebagai kertas putih yang kemudian diwarnai oleh lingkungan sekitar, termasuk orang tua dan institusi pendidikan.