Fokus pada Daerah Minim Akses Kampus
Program ini menyasar daerah-daerah yang selama ini memiliki angka partisipasi pendidikan tinggi yang rendah, seperti beberapa wilayah di Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan sebagian Kalimantan Utara. Seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi, prestasi akademik, dan keterlibatan sosial calon mahasiswa di daerahnya.
Selain itu, calon penerima beasiswa akan menjalani matrikulasi dan pelatihan adaptasi awal sebelum memulai kuliah.
Didampingi Mentor Khusus dan Sistem Pendampingan
Setiap penerima beasiswa akan didampingi oleh mentor akademik dan non-akademik yang bertugas membantu adaptasi di lingkungan kampus, terutama bagi mahasiswa yang pertama kali tinggal jauh dari keluarga dan lingkungan asal. Pendampingan ini mencakup dukungan psikososial serta pengembangan soft skill.