Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan paling cepat di dunia. Di Indonesia, pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan utama negara dengan jutaan wisatawan domestik dan internasional yang datang setiap tahun. Namun, di balik keuntungan ekonomi yang didapat, pariwisata juga membawa dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Oleh karena itu, keberlanjutan pariwisata menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kita dapat menikmati manfaat positif dari pariwisata sambil meminimalkan dampak negatifnya.
Dampak Negatif Pariwisata
Salah satu dampak negatif pariwisata adalah kerusakan lingkungan. Peningkatan jumlah wisatawan seringkali berakibat pada over-tourism, di mana jumlah pengunjung melebihi kapasitas yang dapat ditanggung oleh suatu destinasi. Hal ini dapat menyebabkan degradasi lingkungan seperti kerusakan ekosistem, pencemaran air dan udara, serta peningkatan limbah. Misalnya, kawasan wisata populer seperti Bali menghadapi masalah serius terkait limbah plastik dan polusi air.
Selain dampak lingkungan, pariwisata juga dapat membawa dampak sosial budaya yang negatif. Kehadiran wisatawan dalam jumlah besar dapat mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat lokal, mengubah tata nilai dan tradisi, serta menyebabkan gentrifikasi di mana harga tanah dan properti melonjak sehingga penduduk asli sulit untuk mempertahankan tempat tinggal mereka.