Tampang.com | Asap pekat mulai menyelimuti beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan menjelang musim kemarau 2025. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi ancaman serius, memicu kekhawatiran akan bencana ekologis yang berulang setiap tahun.
Awal Tahun, Api Sudah Muncul di Beberapa Titik
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik panas mulai terpantau sejak April di wilayah Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Padahal, puncak musim kemarau belum tiba.
“Ini sinyal peringatan dini. Jika tidak ada tindakan cepat, kita akan menghadapi situasi seperti 2015 atau 2019,” kata Rahmat Budi, analis lingkungan dari Forest Watch Indonesia (FWI).
Peran Korporasi dan Kelemahan Penegakan Hukum
Meski sejumlah perusahaan pernah dijatuhi sanksi, praktik pembakaran lahan untuk ekspansi perkebunan sawit masih terjadi. Sayangnya, hanya sebagian kecil yang benar-benar dihukum. Banyak pelaku yang lolos karena lemahnya pengawasan dan minimnya tindakan tegas.