Negara-Negara Rentan, Termasuk Indonesia, Menjadi Korban Terbesar
Menurut Armida Salsiah Alisjahbana, Sekretaris Eksekutif dari United Nations ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), negara-negara berkembang dan pulau-pulau kecil adalah pihak yang paling dirugikan dalam krisis ini. Meskipun kontribusi mereka terhadap emisi global tergolong kecil, dampak yang mereka hadapi justru sangat besar dan tidak proporsional.
“Sekali lagi, negara-negara rentan mengalami dampak yang jauh lebih besar,” ujar Armida. Namun, ia juga menekankan bahwa sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa di tengah kondisi yang semakin mengkhawatirkan.
Indonesia Mendapat Sinyal Kuning: Permukaan Laut Naik Lebih Cepat
Salah satu bagian paling krusial dalam laporan tersebut adalah analisis tentang kenaikan permukaan laut yang terjadi sejak Januari 1993 hingga Mei 2023. Dalam peta risiko yang dibuat oleh WMO, Indonesia berada di zona kuning, yang berarti bahwa kenaikan permukaan laut di wilayah pesisir Indonesia melebihi rata-rata global, yakni mencapai 3,4 mm per tahun.
Fakta ini menguatkan hasil studi sebelumnya yang dirilis oleh USAID pada 2016, yang memperkirakan bahwa sekitar 2.000 pulau kecil di Indonesia berpotensi tenggelam pada tahun 2050 jika tidak ada upaya serius dalam mengurangi emisi karbon dan mengelola risiko perubahan iklim.
Yang lebih mengejutkan, sebanyak 42 juta penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir terancam kehilangan tempat tinggal mereka dalam dua dekade mendatang. Ini bukan lagi isu lingkungan semata, tetapi juga menyangkut isu kemanusiaan, sosial, dan ekonomi nasional.
Bukti Nyata Krisis Iklim: Saatnya Bergerak Bersama
Data dan analisis dari laporan ini menjadi pengingat keras bahwa perubahan iklim bukan sekadar wacana. Dampaknya telah terasa dan terus memburuk dari tahun ke tahun. Fenomena cuaca ekstrem yang melanda berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia, menjadi bukti bahwa perubahan iklim adalah tantangan terbesar abad ini.