Kisah tawuran pelajar ini menjadi perhatian publik karena mengandung unsur kekerasan dan potensi bahaya bagi masyarakat sekitar. Tindakan yang dilakukan oleh pelajar ini juga menjadi sorotan tajam dari berbagai kalangan, khususnya pihak kepolisian dan pendidikan.
Pertama-tama, aksi tawuran yang hanya untuk membuat konten di media sosial menunjukkan minimnya kesadaran akan dampak tindakan tersebut. Sebagian besar generasi muda, terutama pelajar, memiliki akses yang lebih luas terhadap dunia digital melalui smartphone dan internet. Dalam situasi seperti ini, kontrol dan pengawasan dari lingkungan terhadap aktivitas online menjadi semakin penting.
Selain itu, keberadaan senjata tajam yang dibawa oleh pelajar dalam aksi tawuran merupakan pelanggaran yang serius terhadap hukum dan tata tertib sekolah. Pendidikan mengenai bahaya dan konsekuensi penggunaan senjata tajam harus menjadi fokus utama dalam membentuk karakter dan perilaku yang baik pada generasi muda. Pihak sekolah dan orang tua juga memiliki peran besar dalam memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai konsekuensi dari perilaku negatif seperti ini.