Namun, klaim bahwa Gunung Padang adalah situs tertua di dunia telah menimbulkan kontroversi yang signifikan. Beberapa ilmuwan meragukan keakuratan metode yang digunakan untuk menentukan usia situs ini. Mereka berpendapat bahwa pengukuran karbon dan teknik lain yang digunakan mungkin tidak reliable dalam konteks Gunung Padang. Ini memicu perdebatan di antara para peneliti yang berbeda pandangan tentang asal-usul dan fungsi situs tersebut.
Sebagian pendukung teori “situs tertua” berpendapat bahwa Gunung Padang bisa jadi merupakan pusat kegiatan ritual atau upacara dalam sejarah. Beberapa artefak yang ditemukan di lokasi ini, seperti patung dan struktur batu, menunjukkan kehadiran praktik keagamaan yang kompleks. Ada dugaan bahwa Gunung Padang digunakan oleh komunitas purba sebagai tempat untuk menyembah dewa atau sebagai tempat berkumpul yang sakral.
Di sisi lain, skeptisisme terhadap situs ini sebagian besar berasal dari kekhawatiran tentang polarisasi informasi yang mengelilingi Gunung Padang. Sejumlah ahli mengatakan bahwa terlalu banyak klaim sensasional yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang cukup. Mereka mengingatkan bahwa setiap penemuan arkeologis harus selalu ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dan dibandingkan dengan situs-situs lain di seluruh dunia yang juga mengklaim keberadaan peradaban yang sangat tua.