Tampang

Revolusi Iran: Mengubah Lanskap Politik Timur Tengah

26 Mei 2024 07:37 wib. 76
0 0
Revolusi Iran
Sumber foto: Pinterest

Revolusi Iran pada tahun 1979 memiliki dampak yang signifikan terhadap politik Timur Tengah dan dampaknya terasa hingga hari ini. Revolusi ini mengubah lanskap politik di kawasan tersebut secara dramatic dan mempengaruhi dinamika kekuasaan serta hubungan antarnegara di Timur Tengah. Artikel ini akan mengurai sejarah Revolusi Iran dan bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada politik regional di Timur Tengah.

Sejarah Revolusi Iran dimulai pada tahun 1979 ketika pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi digulingkan oleh gerakan revolusioner yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini. Shah telah menjadi pemimpin yang otoriter dan dianggap terlalu pro-Barat oleh banyak kalangan, yang memicu protes massal terhadap pemerintahannya. Khomeini, seorang pemimpin agama Islam yang karismatik, kembali ke Iran setelah pengasingan panjang dan mendukung revolusi untuk menggulingkan pemerintahan yang ada. Akhirnya, pada April 1979, monarki Iran dihapuskan dan pemerintahan Islam baru di bawah kepemimpinan Khomeini didirikan.

Revolusi ini menandai pergeseran dramatis dalam politik Iran dan dampaknya terasa di seluruh Timur Tengah. Pemerintahan baru Iran mendeklarasikan diri sebagai negara Islam yang didasarkan pada prinsip-prinsip agama, menciptakan ketegangan dengan negara-negara Timur Tengah lainnya yang mayoritasnya berpenduduk Muslim tetapi memiliki pemerintahan sekuler. Selain itu, Iran juga mendukung gerakan-gerakan militan terutama di Lebanon dan Palestina, yang membuat hubungan internasional Iran semakin tegang, terutama dengan Israel dan Amerika Serikat.

Revolusi Iran juga memicu perubahan dalam geopolitik regional. Sebelumnya, Iran adalah sekutu kuat Amerika Serikat di kawasan tersebut. Namun, setelah revolusi, hubungan antara Iran dan AS memburuk secara signifikan. Krisis penyanderaan di Kedutaan Besar AS di Tehran dan dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok militan anti-Amerika lainnya menjadi sumber ketegangan yang berkelanjutan antara kedua negara.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Mari Sehat dengan Yoghurt Buatan Rumah
0 Suka, 0 Komentar, 17 Sep 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%