Geosite tersebut merupakan objek warisan geologi dengan karakteristik unik yang berfungsi tidak hanya sebagai daya tarik wisata, tetapi juga sebagai sumber edukasi bagi pengunjung. Dalam rangka meningkatkan upaya tersebut, tim telah melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi tersebut untuk memastikan bahwa semua bagian dari geopark sesuai dengan standar yang ditentukan.
Menariknya, dalam sidang UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023, tidak hanya Geopark Kaldera Toba yang menerima kartu kuning; beberapa taman bumi lainnya seperti Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, serta Madonie di Italia juga mengalami nasib serupa. Kartu kuning ini menjadi bentuk peringatan bahwa kawasan-kawasan tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan oleh UNESCO.
Sementara itu, Bank Indonesia perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) juga memberikan respons positif terhadap upaya untuk mengembalikan status Geopark Toba. Kepala BI Sumut, Rudy Hutabarat, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan yang bukan hanya berfokus pada pariwisata, tetapi juga memperkenalkan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Hal ini mencakup program literasi dan edukasi bagi pelajar di sekitar Geopark yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran terkait konservasi.
“Bank Indonesia juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi melalui pelatihan dan kurasi geoproduk dari UMKM yang berada di sekitar kawasan Danau Toba,” tambahnya. Dengan harapan, pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas produk-produk lokal dan memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat.