BPBD Banyuasin juga mengonfirmasi bahwa seluruh data menunjukkan tidak terjadinya gempa susulan, maupun ancaman tsunami setelah peristiwa ini. Dalam keadaan demikian, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memantau informasi resmi dari pihak berwenang, terutama jika ada perkembangan lebih lanjut terkait situasi tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak sekitar 35 kilometer di sebelah timur laut Banyuasin dan berjarak 5 kilometer di bawah permukaan tanah. Daryono, Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, mengungkapkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan, sehingga memberikan tantangan bagi para ahli geologi untuk melakukan identifikasi dan pemetaan untuk melengkapi sumber dan peta bahaya gempa di Indonesia.
Walaupun BPBD Banyuasin menilai dampak guncangan tergolong ringan, BMKG mencatat bahwa intensitas gempa ini berada dalam skala III-IV MMI. Guncangan gempa ini juga dirasakan di Palembang. Pada skala III MMI, guncangan dirasakan setara dengan getaran ketika truk besar melintas di suatu jalan. Sedangkan pada skala IV MMI, getaran tersebut mampu dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan dapat menyebabkan pintu serta jendela berderit.