Istana Kepresidenan menanggapi serius kemunculan istilah viral “Rojali” dan “Rohana” yang tengah ramai di media sosial. Alih-alih dianggap lelucon, istilah tersebut justru disebut sebagai lecutan bagi pemerintah untuk terus memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa meskipun Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025, angka tersebut belum mencerminkan realitas kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Masih ada kelompok rentan yang belum merasakan dampak dari pertumbuhan ekonomi, terutama mereka yang berada di desil 1–2 atau dalam kategori miskin dan miskin ekstrem.
“Terus terang saya tidak terlalu senang dengan istilah itu (Rojali dan Rohana), karena bagi saya itu bukan bahan candaan, tapi sinyal bahwa masih banyak hal yang harus kita perjuangkan dan perbaiki,” ucap Prasetyo.