Pemerintah Kamboja berencana untuk mengurangi pengiriman melalui pelabuhan Vietnam sebanyak 70% berkat peningkatan kanal senilai $1,7 miliar yang didanai oleh China yang menghubungkan DAS Sungai Mekong dengan pantai Kamboja, menurut Wakil Perdana Menteri Sun Chanthol.
Meskipun adanya kekhawatiran dari kalangan pelestari lingkungan dan pihak berwenang Vietnam terkait potensi kerusakan lingkungan bagi Delta Mekong, Chanthol menekankan bahwa dampak kanal tersebut minimal, dengan merujuk pada ukurannya yang relatif kecil dibanding aliran air Sungai Mekong.
Proyek ini telah menimbulkan ketegangan antara Kamboja dan Vietnam, dimana Kamboja memberitahukan Komisi Sungai Mekong tanpa berkonsultasi dengan negara-negara regional lainnya. Kanal yang diperbarui, dikembangkan oleh China Road and Bridge Corporation, akan mampu mengakomodasi tongkang dan kapal hingga 3.000 ton kapasitas kering, dengan China menanggung biaya dalam pertukaran konsesi.
Meskipun spekulasi tentang penggunaan militer oleh China dibantah, kekhawatiran tetap ada terkait pemindahan penduduk dan pengurangan sumber daya air untuk produksi padi di Vietnam.
Peningkatan kapasitas kanal Mekong ini merupakan tonggak penting bagi kamboja dalam upaya mereka untuk meningkatkan konektivitas maritim dan memperluas akses perdagangan internasional. Sebagai negara yang bergantung pada Sungai Mekong, pembangunan kanal ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi Kamboja.
Namun, dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat proyek ini masih menjadi perhatian utama bagi pihak-pihak yang peduli terhadap pelestarian alam di kawasan Sungai Mekong. Delta Mekong adalah salah satu ekosistem paling produktif di dunia, menyimpan sejumlah besar spesies unik dan memberikan sumber daya alami yang sangat penting bagi puluhan juta orang yang tinggal di sekitarnya.