Industri tekstil di Indonesia mengalami kondisi sulit dengan bergugurnya satu persatu pabrik tekstil di tanah air. Ribuan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dari situasi ini. Ditengah kondisi tersebut, tantangan baru muncul dengan munculnya teknologi digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) yang mulai merambah sektor industri tekstil.
M Shobirin Hamid, Ketua Umum Insan Kalangan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI), mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI), memiliki potensi untuk merubah industri tekstil. Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa industri padat karya seperti tekstil dapat kehilangan keunggulannya.
Menurut Shobirin, perkembangan teknologi dalam industri tekstil memerlukan pula peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk menyesuaikan diri. Ia menyatakan kebutuhan akan pendidikan tinggi dalam bidang tekstil agar para pelaku dan pekerja industri tekstil dapat menciptakan produk tekstil baru yang lebih berkualitas.