Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Ipul, mengungkapkan kebutuhan mendesak untuk lahan seluas delapan hektare guna mendirikan Sekolah Rakyat. Sekolah ini direncanakan dapat menampung hingga 1.000 siswa yang meliputi tingkat pendidikan dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Hal ini disampaikan oleh Gus Ipul dalam sebuah rapat di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Rabu, 30 April 2025.
Dalam keterangan yang disampaikan, Gus Ipul menegaskan bahwa pengembangan Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada ruang belajar semata, tetapi juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di lingkungan yang nyaman. Ia menyatakan bahwa bangunan tersebut juga akan mencakup perumahan bagi para guru, tempat olahraga, serta sarana-sarana lainnya yang esensial bagi pengembangan pendidikan siswa.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai menteri terkait, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, serta Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo. Mereka bersama-sama melaporkan progres pembangunan Sekolah Rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto.
Gus Ipul menjelaskan bahwa saat ini sudah ada 53 titik lokasi yang tengah dipersiapkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Proses ini mencakup segala hal, mulai dari penyediaan sarana-prasarana seperti bangku, kursi, hingga tempat tidur untuk siswa. Ia mengungkapkan optimisme bahwa pengembangan infrastruktur pendidikan ini akan dapat memenuhi kebutuhan sejumlah 300 kabupaten, kota, dan provinsi yang telah mengusulkan pembentukan Sekolah Rakyat di wilayah mereka.