Untuk itu, Dedi Mulyadi bertekad akan terus menjalankan program ini, meskipun menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia menegaskan bahwa keputusannya didasari oleh rasa sayang dan kepedulian terhadap warga Jawa Barat.
“Yang penting kalau saya sih karena saya sayang sama warga Jabar, saya akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan warga Jabar,” ucapnya, menunjukkan komitmen kuatnya terhadap program tersebut.
Sebelumnya, KPAI secara tegas mendesak Dedi Mulyadi untuk menghentikan program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer. Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menegaskan bahwa penghentian program tersebut harus dilakukan hingga ada evaluasi menyeluruh mengenai pelaksanaan dan dampaknya terhadap anak-anak.
“Kami sudah menyampaikan hasil pengawasan kemarin kepada pemerintah daerah. Dan hasil pengawasan kita itu pertama agar program ini untuk sementara dihentikan, sampai dilakukan evaluasi terutama terkait regulasi,” ujar Jasra saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (26/5/2025).