Warga Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah mengalami kegelapan total setelah listrik mati akibat cuaca buruk yang memicu banjir dan longsor di bagian selatan Pulau Seram pada Sabtu (8/6). Situasi ini juga menyebabkan lumpuhnya akses internet, meningkatkan rasa kesulitan dan ketidaknyamanan warga.
Wala, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa kondisi ini menjadi masalah rutin setiap musim hujan. Wilayah pesisir selatan Pulau Seram sering menjadi korban banjir dan longsor. Fenomena ini telah menjadi ancaman konstan bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut.
Kekhawatiran lain muncul ketika warga terkendala dalam meminta bantuan untuk mengevakuasi material longsor. Dibutuhkan perbaikan jalan yang terhambat akibat lumpuhnya akses internet, yang juga menyebabkan informasi terkait bencana longsor dan banjir terhambat.
Warga juga terdampak oleh pemadaman listrik yang disebabkan oleh longsor dan banjir bandang di berbagai desa seperti Suplesi, Saunolu, Saptamarga, Mangga Dua, Yaputi, Piliyana, Hatu, Hatumete, Walumatan, Lautan, Teluti, Wolu, Lafa, Tehua, Yaholo, Manoratu, BJS, Ampera, dan Laimu. Keadaan semakin memburuk dengan adanya longsor di dua titik di tengah hutan, di mana material longsor belum dapat dipindahkan akibat banjir di Kawanua yang belum surut.