Nicolas Nova Anakota, Kepala BPBD Kabupaten Maluku Tengah, menyebutkan bahwa longsor di Tehoru tersebar di tiga titik, dengan dua titik di tengah hutan di Dusun Saju dan satu titik di Dusun Mahu. Kendala muncul karena alat berat yang dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor belum dapat melakukan tugasnya akibat jembatan Kawanua yang jebol.
Dia juga mengingatkan warga sekitar untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang mengintensitas di wilayah pegunungan Pulau Seram. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
Kepala Polsek Tehoru, Iptu Anthon Kolauw, melaporkan bahwa longsor yang terjadi di tengah hutan menutupi badan jalan di Dusun Saja. Ini mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas di wilayah tersebut. Situasi ini juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga, terutama saat hendak menggunakan sepeda motor di jalanan penuh lumpur dan material longsor.
Selain itu, Sungai Kawanua di Desa Tehoru meluap, menyebabkan tenggelamnya perkebunan warga dan putusnya badan jalan. Beberapa orang terjebak dan nyaris terbawa arus banjir, sementara beberapa warga lain memilih bertahan di ujung jembatan karena khawatir dengan kondisi keselamatan mereka.