Taman Sari adalah salah satu warisan budaya yang paling terkenal di Yogyakarta. Terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, kompleks ini dulunya berfungsi sebagai taman dan istana air yang megah bagi Sultan Hamengkubuwono I. Taman Sari tidak hanya dikenal karena keindahan arsitekturnya, tetapi juga menyimpan banyak intrik dan romansa yang menarik untuk dipelajari lebih dalam.
Sejarah Istana Taman Sari dimulai pada 1758, ketika Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan pembangunan kompleks ini sebagai tempat beristirahat, bersantai, dan rekreasi bagi keluarga kerajaan. Taman Sari terdiri dari beberapa kolam, bangunan, dan ruang terbuka yang dirancang dengan perpaduan arsitektur Jawa dan pengaruh Eropa. Keunikan ini membuat Taman Sari bukan hanya sekadar tempat mandi, tetapi juga sebuah miniatur surga yang memberikan pengalaman visual yang luar biasa.
Salah satu bagian paling terkenal dari Taman Sari adalah kolam utama, yang dikenal sebagai ‘Kolam Garjuno’. Ada beberapa kebun yang memayungi kolam ini, dan bangunan-bangunan yang di desain dengan cermat berfungsi sebagai tempat bersantai dan pertemuan. Di sini, para selir sultan sering kali menghabiskan waktu mereka, menjadikan tempat ini saksi bisu dari sejumlah intrik dan kisah asmara para anggota kerajaan.