Laboratorium Riset Bersama yang didirikan oleh China dan Indonesia secara resmi diluncurkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Global pertama tentang Pembangunan Bersama “Belt and Road” Berkualitas Tinggi. Inisiatif ini merupakan sebuah langkah signifikan dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, terutama di bidang riset dan inovasi.
Laboratorium ini merupakan hasil kolaborasi antara GEM, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Central South University (CSU), serta diiringi dengan penciptaan Akademi Metalurgi Masa Depan GEM-Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. GEM sendiri dikenal sebagai perusahaan daur ulang terbesar di China, dengan fokus khusus pada ekonomi sirkular yang saat ini semakin mendapat perhatian global.
Dalam forum yang diselenggarakan oleh United Nations Global Compact (UNGC) bersama Pemerintah Indonesia, Pendiri sekaligus Ketua GEM Group, Profesor Xu Kaihua, menjelaskan bahwa laboratorium ini berfungsi sebagai platform riset untuk menjembatani universitas dengan industri. Teknologi metalurgi yang akan dikembangkan dalam laboratorium ini diharapkan bisa berinovasi melalui sistem tiga tingkat: dari laboratorium kecil, ke skala menengah, hingga skala uji coba.