Bung Tomo dikenal sebagai salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang memiliki semangat juang yang luar biasa. Namanya merupakan simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Belanda, terutama dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Bung Tomo, yang memiliki nama asli Soetomo, lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920. Semangatnya dalam memimpin perlawanan rakyat Surabaya menjadikannya sebagai sosok yang dihormati dan dijadikan panutan oleh generasi muda Indonesia.
Pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia, Bung Tomo memainkan peran yang sangat penting dalam membangkitkan semangat juang rakyat Surabaya melawan penjajah. Melalui pidato-pidatonya, Bung Tomo mampu menggugah semangat juang rakyat untuk melawan invasi Belanda. Salah satu pidatonya yang terkenal adalah “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapa pun juga.” yang mampu menggugah semangat para pemuda Surabaya untuk bersatu melawan penjajah.
Bung Tomo juga dikenal sebagai figur yang sangat dekat dengan rakyat. Ia memimpin langsung pertempuran melawan Belanda dan berhasil membangkitkan semangat perlawanan dari rakyat Surabaya, terutama para pemuda. Semangat juangnya yang luar biasa menjadikan Bung Tomo sebagai sosok yang dihormati dan dijadikan inspirasi oleh banyak generasi pemuda Indonesia.