Lebih jauh lagi, untuk menjamin integritas sistem, Grab menetapkan syarat kepatuhan terhadap aturan yang ada di platform. Ini berarti mitra tidak boleh memiliki pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan, termasuk kasus penipuan (fraud) atau pelanggaran kode etik yang ditetapkan. Selain itu, rating dan umpan balik positif dari pelanggan kepada mitra juga menjadi salah satu parameter penilaian. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap kinerja mitra pengemudi dalam menentukan kelayakan mereka untuk menerima bonus.
Grab juga menegaskan bahwa kebijakan pemberian Bonus Hari Raya ini akan ditentukan berdasarkan kemampuan finansial yang dimiliki perusahaan. Tirza menambahkan, “Jika BHR ini harus diberikan kepada semua mitra pengemudi terdaftar, Grab menyatakan tidak mampu memenuhinya. Namun, kami akan terus berusaha untuk menegakkan kebijakan ini sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Grab ingin memberikan dukungan kepada para mitranya, perusahaan tetap harus menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan kelangsungan bisnis.
Saat ini, presepsi publik terhadap Grab cukup baik karena perusahaan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi mitra pengemudinya. Dalam proses pemberian BHR, Grab tengah berada dalam tahap finalisasi perhitungan dengan mengacu pada rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir bagi mereka yang memenuhi kriteria sebagai mitra aktif dan berkinerja baik.