Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, menaruh perhatian yang besar terhadap program makan bergizi gratis. Ia meminta agar masyarakat tidak hanya melihat sisi harga per porsi, tetapi lebih mempertimbangkan nilai gizinya.
Dalam tanggapannya terkait pengurangan anggaran makanan bergizi gratis dari Rp 15.000 menjadi Rp 7.500 per porsi, Budiman menekankan bahwa yang lebih penting adalah bagaimana cara menyediakan makanan yang bergizi. Ia menegaskan bahwa fokus pada harga perlu diimbangi dengan proses penyediaan makanan secara keseluruhan. Dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Rabu (17/7/2024), Budiman menyatakan, "Jadi isunya, jangan dilihat soal harga per porsi. Tapi bagaimana cara menyediakan makanan yang bergizi itu. Soal harga itu memang bisa sangat fluktuatif kalau kita melihat di ujungnya, kalau kita lihat proses di hilirnya. Kan asumsinya berarti harga-harga tuh beli begitu saja bahan-bahannya."
Budiman juga menjelaskan bahwa jika bahan pangan untuk program makan bergizi gratis bisa disediakan oleh dapur rakyat atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kemungkinan besar harga per porsinya tidak akan jauh dari biaya produksi. Namun, jika semua bahan makanan harus dibeli, kata Budiman, harga akan sangat bergantung pada fluktuasi pasar. "Seringkali biaya penjualan barang jadi itu tergantung market-nya tergantung fluktuasi harga pasar. Nah kita justru yang kita tekankan adalah kemandirian dalam memproduksi makanannya itu sendiri," katanya.