Lebih lanjut, Slamet mengungkapkan bahwa pada tahun sebelumnya, bulan Agustus menjadi bulan paling rentan terhadap anomali trafik internet. Angka anomali trafik pada bulan tersebut mencapai lebih dari 78 juta, hampir 20% dari total anomali sepanjang tahun.
Melalui data ini, dapat disimpulkan bahwa ancaman terhadap keamanan siber di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Perkembangan teknologi yang pesat turut diiringi dengan peningkatan jumlah aktivitas malware dan serangan siber. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan perlindungan terhadap sistem keamanan siber menjadi sangat penting untuk menghadapi ancaman-ancaman yang semakin canggih dan merusak.
Dengan adanya data dari BSSN ini, diharapkan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat secara umum dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam melindungi infrastruktur digital. Selain itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan juga harus ditingkatkan guna memitigasi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks dan merugikan bagi keberlangsungan sistem informasi di Tanah Air. Menjaga kesadaran akan keamanan siber dan terus mengikuti perkembangan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi ancaman-ancaman digital yang semakin canggih dan tidak terduga.
