Tampang.com | Pemerintah telah menggelontorkan jutaan ton beras bantuan lewat program cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, di berbagai daerah, keluhan warga soal tidak meratanya distribusi terus bermunculan. Padahal, data Kementerian Sosial menyebutkan bahwa target penerima telah ditetapkan secara nasional. Di mana letak persoalannya?
Data Tersedia, Bantuan Tak Sampai
Ironi terjadi ketika data penerima manfaat (DTKS) telah disusun, namun realisasi di lapangan jauh dari harapan. Di Jawa Barat dan NTT, misalnya, banyak warga mengaku tidak mendapat beras meski namanya tercantum sebagai penerima.
“Petugas bilang stoknya habis, padahal tetangga saya dapat. Ini membuat kecemburuan sosial,” kata Lilis, warga Bekasi.
Rantai Distribusi Berbelit, Minim Pengawasan
Masalah muncul dari proses distribusi yang panjang—mulai dari pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa. Tiap level memiliki tantangan logistik dan administratif, yang sering kali tidak transparan.