Kehidupan masyarakat Banda Neira semakin berubah seiring dengan masuknya kolonialisasi. Penduduk lokal dipaksa untuk memproduksi rempah-rempah sebagai bagian dari sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda. Masyarakat asli yang dulunya merdeka kini mengalami pengawasan ketat dan eksploitasi. Hidup dalam belenggu kolonial membuat banyak dari mereka kehilangan tanah dan hak atas hasil alam yang selama ini mereka kelola.
Meski demikian, semangat dan budaya masyarakat Banda Neira tetap bertahan. Di tengah kekejaman kolonial, penduduk lokal berusaha mempertahankan kebudayaan mereka. Kisah perjuangan tak hanya menjadi bagian dari sejarah mereka tetapi juga diabadikan dalam tradisi lisan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Pulau ini, meski kecil dan terisolasi, memiliki kekayaan budaya yang patut dihargai dan diketahui oleh dunia luar.
Saat ini, Banda Neira menjadi tujuan wisata yang menarik bagi mereka yang ingin mengeksplorasi keindahan alam dan sejarah yang mendalam. Nuansa historis yang kental, ditambah dengan keindahan pantai dan lautnya yang memukau, menjadikan pulau ini sebagai tempat yang layak dikunjungi. Wisatawan tidak hanya dapat menikmati panorama alam yang spektakuler, tetapi juga menyelami sejarah panjang rempah-rempah dan kolonialisme yang telah mengubah wajah pulau ini selamanya.