“Ini adalah floating LNG terbesar yang ada di Indonesia, dan berdasarkan laporan yang kami terima, ini adalah yang kesembilan di dunia. Namun, kami akan melakukan validasi lebih lanjut terkait progresnya. Saya akan mengirimkan tim untuk melakukan kunjungan ke pabrik di Cina,” tutur Bahlil dalam keterangan tertulisnya yang dirilis pada 13 Juni 2025.
Lebih lanjut, Bahlil menerangkan bahwa proyek FLNG ini dikerjakan oleh Genting Group melalui anak perusahaan mereka, PT Layar Nusantara Gas. Pada bulan Juni 2024, perusahaan tersebut menandatangani kontrak pembangunan dengan Wison New Energies senilai US$962,8 juta, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,2 juta metrik ton per tahun (metric ton per annum/mtpa).
FLNG ini dijadwalkan untuk menerima pasokan gas dari proyek Asap Kido Merah (AKM) yang dikelola oleh Genting Oil Kasuri. Proyek AKM diproyeksikan mampu memproduksi gas sebanyak 330 juta kaki kubik standar per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) mulai tahun 2027.