Tampang.com | Serangan besar-besaran Israel ke Lebanon telah mengakibatkan kematian 550 orang, mayoritas di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita. Menteri Kesehatan Lebanon, Dr. Firass Abiad, menyebut kejadian tersebut sebagai "pembantaian", menggambarkan situasi di rumah sakit yang berjuang menangani jumlah korban dari serangan udara Israel terhadap kelompok bersenjata Hizbullah.
Menurut Abiad, dari total korban tewas, 50 di antaranya adalah anak-anak, 94 wanita, dan sejumlah pekerja medis. Lebih dari 50 rumah sakit saat ini merawat 1.835 orang lainnya yang terluka akibat serangan tersebut. Dalam wawancaranya dengan BBC, dia menjelaskan bahwa korban yang dibawa ke rumah sakit adalah warga sipil yang sedang melakukan kegiatan sehari-hari, bukan pejuang seperti yang dituduhkan oleh Israel.
Lebanon juga telah dibandingkan dengan perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, di mana Abiad mengungkapkan bahwa situasi konflik saat ini terbilang lebih kejam terutama dalam hal warga sipil yang menjadi sasaran.