Tampang

TikTok Dilarang di Amerika Serikat, CEO Shou Zi Chew: Kami Tidak Akan Pergi Kemana-mana

27 Apr 2024 05:45 wib. 441
0 0
CEO Shou Zi Chew

Menyikapi Kekhawatiran Terkait Divestasi

Senator Demokrat Ed Markey mengungkapkan bahwa bagi ByteDance, melakukan divestasi TikTok dalam jangka waktu yang ditentukan menjadi sesuatu yang sulit bahkan tidak mungkin. Markey menilai bahwa proses penjualan saham TikTok akan menjadi salah satu transaksi paling rumit dan mahal dalam sejarah, memerlukan pemeriksaan yang teliti selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Mengingat kasus penjualan saham TikTok, CEO Microsoft, Satya Nadella, turut memberikan tanggapannya. Dia menyebut bahwa diskusi terkait akuisisi TikTok pada tahun 2020 merupakan hal yang paling aneh yang pernah dia lakukan. Sehingga, kesulitan dalam menjalankan proses divestasi TikTok dapat menjadi bagian dari tantangan besar bagi ByteDance.

Dampak Internasional

Tak hanya AS, kekhawatiran terhadap keamanan data oleh ByteDance juga muncul di berbagai negara lain. India, sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar, telah melarang aplikasi ini bersama sejumlah aplikasi asal China lainnya pada tahun 2020. Keputusan tersebut diambil akibat masalah privasi dan keamanan yang muncul setelah terjadinya bentrokan di perbatasan India-China.

Uni Eropa, Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Selandia Baru, Britania Raya, Afganistan, Pakistan, Nepal, dan Taiwan juga mengambil langkah serupa dalam melarang TikTok. Alasannya bermacam-macam, mulai dari kekhawatiran akan keamanan siber, privasi, hingga kurangnya langkah-langkah keamanan data.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?