Tampang

Pandangan Ekonom, Nilai Tukar Rupiah Melebihi Rp16.000 Per Dollar AS

20 Apr 2024 11:05 wib. 734
0 0
Dollar Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) telah mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Menurut para analis keuangan, melebihi 16.000 per dollar AS pada tahun 2024 merupakan perkembangan yang mengejutkan. Kenaikan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis, investor, dan masyarakat umum.

Berdasarkan JISDOR kurs Rupiah per Dollar AS pada 18 April 2024 berada di angka Rp16.177. Direktur center of economics and law studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengungkapkan " Dampak dari naiknya nilai tukar ini adalah dari sisi tekanan dari biaya hidup masyarakat akan semakin berat contohnya misalnya mau beli barang elektronik mau beli suku cadang kendaraan bermotor mau beli motor baru mobil baru sampai dengan beli rumah dan juga bahan kebutuhan pokok di mana di situ konten impornya cukup tinggi, maka setiap rupiah melemah ini akan diteruskan nantinya oleh importir kepada konsumen akhir, dan ini membuat daya beli masyarakat tentunya akan tertekan meskipun catatannya tidak langsung instan. Tentunya ada waktu antara pelemahan rupiah sampai dengan efek kepada inflasi di dalam negeri".

Beliau juga mengungkapkan untuk menurunkan nilai kurs membutuhkan waktu yang panjang. "Misalnya ke-15.000 itu kelihatannya butuh waktu yang panjang, bahkan akan sangat susah dalam kondisi sekarang karena ada faktor geopolitik di luar dari kendali pemerintah atau Bank sentral, tapi yang bisa dicegah adalah bagaimana agar tidak terlalu dalam dan terlalu cepat depresiasinya maka ini bisa dilakukan dalam beberapa bulan ke depan".

"Jika ditanya untuk menuju pada kondisi yang sama dengan 98 tentunya kondisi yang ini tidak Apple to  Apple. Belajar dari 98 persiapannya harus lebih serius lagi persiapan yang paling penting adalah menjaga hutang pemerintah dan hutang luar negeri swasta, satu lagi menjaga psikologis menjaga psikologis dari publik dari masyarakat investor juga bahwa memang kebijakan-kebijakan yang dilakukan itu adalah kebijakan yang tepat".

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?