Menurut Mas Wigrantoro, baja yang digunakan dalam konstruksi jalan tol layang ini adalah baja yang diproduksi dengan teknologi terbaru sehingga dapat mempercepat proses pembangunan.
"Jalan tol layanga ini menggunakan gelagar baja (steel box girder) yang berbeda teknologinya dengan menggunakan beton. Penggunaan gelagar baja akan mengurangi jumlah tiang, dengan begitu pekerjaan akan lebih cepat selesai," imbuh Mas Wig.
Sebelumnya, Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Refly Harun, didampingi Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dan Direktur Pengembangan Hasanudin melihat langsung pemasangan (instalasi) perdana steel box girder proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).
Instalasi steel box girder seberat 80 ton dengan panjang 60 meter, lebar 2 meter tinggi 2,4 meter ini, dibutuhkan sekitar 2500 buah untuk pembangunan proyek jalan tol sepanjang kurang lebih 38 Km, yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) selaku anak usaha Jasa Marga.