Mengingat sejarah konflik yang rumit di kawasan tersebut, rencana Smotrich ini tentu saja menuai kritik tajam. Sejak serangan yang menewaskan hampir 1.200 orang pada Oktober 2023, Smotrich menjadi salah satu figur yang menyerukan agar Gaza kembali ke kendali penuh Israel serta memperkuat permukiman di wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, Smotrich juga memiliki peran di kementerian pertahanan yang bertanggung jawab atas pengawasan permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Namun, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Israel di wilayah tersebut telah menimbulkan kontroversi dan konflik yang belum terselesaikan.
Pada saat yang sama, rencana pembersihan etnis yang dituduhkan Israel di Gaza utara melalui Rencana Jenderal menuai kecaman yang kuat dari berbagai pihak, termasuk dari media Israel yang melaporkan bukti-bukti terkait rencana tersebut. Smotrich tetap teguh pada kebijakan ekspansionis Israel yang agresif, bahkan pernah menyatakan bahwa negara itu harus berkembang sedikit demi sedikit hingga perbatasannya mencapai Damaskus.
Dalam sebuah wawancara, Smotrich mengutip ideologi "Israel yang lebih besar," yang membayangkan perluasan negara tersebut hingga ke seluruh Timur Tengah. Dengan pandangannya yang ambisius, Smotrich mencoba menggambarkan masa depan Israel yang lebih luas dan dominan di kawasan tersebut. Namun, rencananya ini tidak luput dari kritik-kritik pedas yang datang dari berbagai pihak terkait.