Buncheong menggunakan teknik slip-coated stoneware, di mana permukaan keramik dilapisi dengan slip putih atau abu-abu sebelum diglasir dan dibakar. Teknik dekorasi yang digunakan termasuk penyemprotan, pengecatan, dan pengukiran bebas. Desain Buncheong sering kali lebih abstrak dan ekspresif, memberikan kebebasan lebih besar kepada seniman untuk bereksperimen dengan bentuk dan motif.
Keramik Buncheong mencerminkan semangat inovatif dan praktis dari masyarakat Joseon awal, di mana penggunaan sehari-hari dan fungsi menjadi sama pentingnya dengan estetika. Keramik ini digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, dari petani hingga bangsawan, menunjukkan fleksibilitas dan daya tariknya yang luas.
Perkembangan dan Pengaruh Keramik Korea
Seiring berjalannya waktu, seni keramik Korea terus berkembang dan mengalami transformasi. Pada akhir periode Joseon, keramik putih atau baekja menjadi sangat populer. Baekja mencerminkan estetika minimalis yang sederhana dan bersih, sesuai dengan nilai-nilai Konfusianisme yang dominan pada masa itu.
Keramik Korea juga mengalami pengaruh dari luar, terutama dari Cina dan Jepang. Namun, seniman Korea selalu berhasil mengadaptasi dan mengembangkan teknik dan gaya ini menjadi sesuatu yang unik dan khas Korea.
Keramik Korea Kontemporer
Di zaman modern, seni keramik Korea terus berkembang dan beradaptasi dengan pengaruh global. Banyak seniman keramik kontemporer Korea yang berusaha untuk menggabungkan teknik tradisional dengan konsep dan gaya modern. Ini menciptakan karya-karya yang tidak hanya menghormati tradisi, tetapi juga relevan dengan estetika dan kebutuhan zaman sekarang.