Menurut Kantor Media Gaza, 26 dari 36 rumah sakit di Gaza telah hancur atau tidak berfungsi akibat aksi militer Israel. Sepuluh rumah sakit yang tersisa "hampir tidak berfungsi" karena kurangnya pasokan medis dan tenaga kerja, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Situasi ini menunjukkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat konflik yang berkepanjangan. Selain itu, juga memperlihatkan kekuatan adaptasi dan keterpaksaan masyarakat setempat dalam menghadapi kondisi yang sulit. Meskipun sekolah-sekolah di Gaza seharusnya menjadi tempat untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada generasi muda, kini sekolah-sekolah tersebut harus bersiap untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.
Tidak hanya infrastruktur kesehatan yang terkena dampak, tetapi pendidikan juga terganggu akibat pengalihan fungsi sekolah-sekolah tersebut. Anak-anak di Gaza yang seharusnya memiliki akses pendidikan yang layak kini harus berhadapan dengan realitas bahwa kelas-kelas mereka telah menjadi tempat perawatan medis darurat.
Lebih lanjut, kondisi tersebut juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat Gaza. Terbatasnya akses terhadap pendidikan bisa mengancam masa depan generasi muda Gaza, sementara kerusakan infrastruktur kesehatan dapat berdampak negatif bagi kondisi kesehatan masyarakat.