Hizbullah menyatakan tekad mereka untuk terus bertempur sampai Israel menyetujui gencatan senjata di Gaza. Puluhan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon sejak Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada Oktober sebagai bentuk simpati kepada warga Palestina di Gaza.
Dengan setidaknya 84 orang tewas di Lebanon selama seminggu terakhir, jumlah korban konflik di negara itu sejak Oktober telah melampaui 750 selama gejolak terburuk Israel-Hizbullah sejak perang tahun 2006. Konflik ini juga sempat membuat pihak Israel menutup sekolah dan membatasi pertemuan di wilayah utara serta memerintahkan rumah sakit di sana untuk memindahkan operasinya ke fasilitas dengan perlindungan ekstra dari tembakan roket dan rudal, sehingga mengakibatkan dampak besar bagi masyarakat di kedua belah pihak yang terlibat.