Beberapa poin penting dalam perjanjian yang disebut sedang disusun antara lain:
-
Pendirian Pangkalan Gabungan di wilayah strategis yang memungkinkan respons cepat terhadap konflik regional.
-
Standarisasi Persenjataan antaranggota agar operasi militer gabungan dapat dilakukan secara efektif.
-
Keterlibatan dalam Penanggulangan Ancaman Siber, yang belakangan semakin meningkat baik secara teknis maupun geopolitik.
-
Dukungan Logistik dan Pelatihan Militer antara negara-negara anggota, termasuk pembangunan fasilitas pelatihan bersama.
Reaksi Dunia Internasional
Gerakan ini disambut dengan kekhawatiran oleh sejumlah negara besar, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya. Banyak analis menyebut langkah Rusia ini sebagai bagian dari "perang pengaruh" baru yang tak lagi hanya berbasis senjata, tapi juga strategi politik dan diplomatik jangka panjang.
Sementara itu, beberapa negara netral menilai terbentuknya aliansi baru ini bisa menjadi pendorong keseimbangan multipolar di tengah dunia yang cenderung dipengaruhi satu blok besar saja.
Tujuan Strategis dan Pesan Politik
Pakar menyebut bahwa langkah Rusia bukan sekadar untuk memperkuat militer, tapi juga mengirim pesan kuat ke dunia: bahwa mereka tidak sendirian. Dengan membentuk aliansi militer yang solid, Rusia mencoba membangun kembali posisi globalnya yang sempat merosot pasca berbagai sanksi dan tekanan internasional.