"76 persen gedung sekolah di Jalur Gaza telah rusak," tambah surat tersebut. "Melindungi dan mendukung pendidikan Palestina adalah hal yang penting bagi kelangsungan hidup rakyat Palestina sebagai kelompok budaya dan nasional yang berbeda."
Menurut Amnesty International, serangan Israel atas pendidikan adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk menghancurkan kehidupan sehari-hari dan memaksakan keadaan tanpa harapan bagi warga Palestina. Organisasi kemanusiaan ini mencatat bahwa anak-anak Palestina telah menghadapi serangan fisik, psikologis, dan budaya yang mempengaruhi hak-hak mereka atas pendidikan.
Data dari PBB juga menunjukkan bahwa sekitar 300.000 anak di Jalur Gaza membutuhkan bantuan psikososial sebagai akibat dari trauma perang. Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak serangan Israel terhadap kehidupan pendidikan dan mental rakyat Palestina.
Menurut UNESCO, serangan terhadap pendidikan di Gaza juga berdampak pada keberlanjutan pendidikan di wilayah tersebut. Hal ini mendorong para pejabat pendidikan untuk terus berjuang mempertahankan hak anak-anak Gaza atas pendidikan yang berkualitas dan aman.