Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (30/7), mengklaim bahwa Jalur Gaza telah berubah menjadi kamp pemusnahan terbesar di dunia, dan bahwa Israel telah melakukan kekejaman yang "melampaui Hitler."
"Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk menyadari bahwa kebijakan invasif Israel membahayakan seluruh wilayah? Ini bukan jalan yang bisa terus berlanjut," ujar Erdogan.
Erdogan menyatakan bahwa para pemimpin dan organisasi Barat yang bertanggung jawab atas keamanan internasional hanya menyaksikan kebrutalan ini dari jauh selama hampir 300 hari. Sejak 7 Oktober 2023, Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.