Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato terakhirnya di hadapan para pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (24/9/2024). Dalam pidatonya, Biden menyoroti perang di Ukraina yang belum berakhir dan upaya diplomatik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Dengan hanya beberapa bulan tersisa di masa jabatannya, Biden menekankan pentingnya mencari solusi atas konflik yang masih berkecamuk di berbagai belahan dunia. Perang di Ukraina, Jalur Gaza, dan Sudan menjadi fokus utama pidato Biden, dengan resiko berlanjutnya konflik meskipun masa jabatannya akan berakhir.
Biden berusaha meredakan ketegangan akibat konflik yang sedang terjadi. Ia menyoroti perang yang telah berlangsung hampir satu tahun antara Israel dan militan Palestina Hamas di Jalur Gaza yang kini berpotensi mengancam Lebanon. Biden menegaskan bahwa perang skala penuh tidak akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak dan masih memungkinkan adanya solusi diplomatik.
Di hadapan Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara, Biden menyuarakan harapannya agar Israel dan Hamas dapat menyelesaikan persyaratan gencatan senjata Gaza serta kesepakatan pembebasan sandera yang telah diajukan oleh AS, Qatar, dan Mesir. Pidato tersebut diterima dengan tepuk tangan meriah, menunjukkan dukungan atas upaya perdamaian yang diusung oleh Biden.