Sanaa, Yaman – Pesawat terakhir yang masih operasional di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, meledak akibat serangan udara yang dilakukan Israel pada Rabu (28/5/2025). Serangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah serangan serupa yang menyebabkan kerusakan besar di bandara tersebut.
Dalam video yang diunggah di media sosial X oleh Khaled al-Shaief, Direktur Bandara Sanaa, terlihat asap hitam pekat mengepul dari pesawat yang terkena serangan. Al-Shaief menyebut pesawat itu merupakan satu-satunya pesawat operasional di bandara yang saat ini dikuasai oleh kelompok Houthi Yaman.
Kronologi dan Klaim Berbeda
Sebelumnya, pada 17 Mei 2025, bandara ini baru kembali membuka layanan komersial secara terbatas setelah penutupan selama 11 hari akibat serangan Israel yang menghancurkan enam pesawat lain. Saluran televisi milik Houthi, Al-Masirah, mengutuk serangan udara tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk "agresi Israel".
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan serangan tersebut merupakan aksi penargetan terhadap "target teroris" Houthi di bandara Sanaa. Ia menegaskan, jet tempur Israel telah menghancurkan pesawat terakhir yang digunakan oleh kelompok itu. Menurut pernyataan militer Israel, pesawat-pesawat tersebut dipakai oleh Houthi untuk mengangkut anggota yang terlibat dalam serangan terhadap Israel.