Berdasarkan laporan Pentagon, pesawat-pesawat pengebom AS tersebut bertolak dari Guam, wilayah AS di Pasifik dan terbang di atas perairan sebelah timur Semenanjung Korea. Saat penerbangan tersebut, pesawat-pesawat pengebom AS itu dikawal oleh jet-jet tempur F-15C Eagle yang bertolak dari Okinawa, Jepang.
Penerbangan itu dilakukan di tengah memanasnya retorika antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-Un yang saling mengejek dan mengancam.
Dalam sidang Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho pun turut menyebut Trump sebagai 'presiden jahat' dan tengah melakukan misi bunuh diri. Komentar tersebut adalah balasan Menlu Korut setelah Trump mengejek Kim Jong-Un sebagai "pria roket yang sedang dalam misi bunuh diri".