Konflik dan Pengasingan
Ketika Tibet diinvasi oleh pasukan Tiongkok pada tahun 1950-an, Dalai Lama terlibat dalam upaya diplomatik untuk mempertahankan kemerdekaan Tibet. Namun, setelah kegagalan pemberontakan bersenjata pada tahun 1959, dia terpaksa melarikan diri ke India untuk mencari suaka politik. Pengasingannya tidak hanya merupakan pengalaman pribadi yang menyakitkan, tetapi juga menguji iman dan komitmen spiritualnya.
Perjuangan untuk Otonomi Tibet
Selama berada di pengasingan, Dalai Lama terus memimpin perjuangan diplomatis dan non-kekerasan untuk mengadvokasi hak-hak rakyat Tibet di kancah internasional. Dia berbicara di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga dunia lainnya, menyerukan hak rakyat Tibet untuk kebebasan beragama, budaya, dan otonomi politik.
Kehidupan Spiritual dan Pendidikan Global
Di samping perjuangannya untuk Tibet, Dalai Lama juga dikenal karena upaya-upaya dalam mendorong dialog antar agama dan perdamaian dunia. Dia sering memberikan ceramah dan mengadakan pertemuan lintas agama untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi antar umat beragama. Selain itu, dia juga aktif dalam mendukung pendidikan global dan program-program kemanusiaan, dengan menekankan pentingnya etika dan nilai-nilai spiritual dalam mengatasi tantangan global modern.