Tampang

Kisah Inspiratif Stephen Hawking: Mengatasi ALS dengan Kejeniusannya

29 Mei 2024 23:15 wib. 58
0 0
Stephen Hawking
Sumber foto: Pinterest

Sebagai salah satu ilmuwan paling terkenal di dunia, Stephen Hawking adalah contoh nyata dari seorang pria yang mampu mengatasi rintangan yang sangat besar. Meskipun terkena penyakit degeneratif yang parah, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), Hawking mampu menjalani kehidupan yang luar biasa dan mengubah cara kita memahami alam semesta.

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Pada usia 21 tahun, Hawking mulai menunjukkan gejala awal dari penyakit ALS yang kemudian membuatnya lumpuh secara bertahap. Dokter memperkirakan bahwa ia hanya akan hidup selama beberapa tahun setelah didiagnosis, namun Hawking terus bertahan dan menjalani kehidupan yang panjang dan produktif. Bahkan dengan kondisinya yang semakin memburuk, ia tetap memusatkan perhatiannya pada studi ilmu fisika dan kosmologi.

Ketika kebanyakan orang akan menyerah atas penyakit yang begitu menghancurkan, Stephen Hawking memilih untuk terus maju. Meskipun kehilangan kemampuan berbicara dan bergerak, Hawking menggunakan teknologi komunikasi berbasis komputer untuk tetap berkomunikasi dengan dunia luar dan melanjutkan karyanya. Pada usia 40 tahun, ia bahkan menerbitkan buku terkenalnya, "A Brief History of Time," yang menjelaskan konsep-konsep fisika kompleks secara sederhana sehingga bisa dipahami oleh masyarakat umum.

Prestasi Hawking tidak hanya terbatas pada karyanya di dunia akademis. Ia juga menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang yang berjuang melawan penyakit serius. Dengan kejeniusannya, Hawking mampu menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mencapai tujuan dan impian mereka. Kisahnya mengajarkan kita semua tentang ketekunan, kegigihan, dan kemauan kuat untuk terus berjuang meskipun menghadapi rintangan yang paling besar.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%