Galaksi di Alam Semesta Awal Berevolusi Lebih Cepat
Selama ini, para ilmuwan mengira bahwa di usia 300 juta tahun, alam semesta masih terlalu muda untuk memiliki galaksi yang telah berkembang secara kimiawi. Namun, pengamatan terhadap JADES-GS-z14-0 menunjukkan bahwa galaksi ini 10 kali lebih kaya akan unsur berat dibandingkan dengan yang diperkirakan.
"Saya benar-benar tercengang oleh hasil ini karena membuka pandangan baru tentang fase-fase awal evolusi galaksi," ujar Stefano Carniani, ilmuwan dari Scuola Normale Superiore di Pisa, Italia.
Akurasi Pengukuran Jarak yang Luar Biasa
Selain menemukan oksigen, pengamatan dengan ALMA juga memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur jarak galaksi ini dengan presisi yang sangat tinggi.
"Deteksi oksigen dengan ALMA memungkinkan kami mengukur jarak galaksi ini dengan ketepatan 0,005 persen. Ini setara dengan mengetahui jarak 1 kilometer dengan akurasi hingga 5 sentimeter," jelas Eleonora Parlanti, mahasiswa doktoral di Scuola Normale Superiore.
Tingkat presisi ini membantu astronom memahami galaksi jauh dengan lebih akurat—dari komposisi kimia, usia, hingga proses pembentukannya.
JWST dan ALMA: Duet Observasi yang Mengubah Pandangan Alam Semesta
Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi antara dua teleskop tercanggih saat ini:
-
JWST, yang pertama kali menemukan galaksi ini dan mengungkap karakteristiknya.
-
ALMA, yang mengonfirmasi jaraknya serta mendeteksi oksigen dalam jumlah besar.